KUTIPAN
Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Prinsip membuat kutipan
· Jangan mengadakan perubahan
· Bila dalam teks asli ada kejanggalan atau kesalahan cetak, penulis dapat membuat catatan singkat dalam tanda [] disisipkan di belakang kata yang salah cetak itu. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan, maka kata-kata tambahan itu harus dicetak lain –tebal, miring atau –renggang dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
· Bila ingin menghilangkan bagian-bagian tertentu, harus diberi tanda titik -titik berspasi dalam tanda […].
· Harus dijelaskan sumber asalnya dengan format -format tertentu, antara lain dengan cara memberi nomor dan catatan kaki.
Jenis Kutipan
a. Kutipan langsung
Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan, kita beri tanda (), yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ], [ ejaan disesuaikan dengan EYD ], dan lain sebagainya. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip, harus digunakan huruf siku [ ….. ].
b. Kutipan tidak lansung ( Kutipan Isi )
Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip. Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah dicontohkan.
c. Kutipan pada catatan kaki
d. Kutipan atas ucapan lisan
e. Kutipan dalam kutipan
f. Kutipan langsung pada materi
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau biasa juga disebut bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul-judul buku, artikel, makalah, dan bahan-bahan dalam bentuk lainnya yang dijadikan sumber atau rujukan untuk sebuah buku atau bentuk tulisan lain.
Bagi sebagian orang, daftar pustaka mungkin tidak tertalu penting untuk dituliskan. Namun bagi orang yang bergelut di bidang akademik dan konsen terhadap ilmu pengetahuan, daftar pustaka merupakan hal yang perlu diperhatikan. Para calon sarjana, ilmuwan, peneliti, dan lain-lain akan menuliskan sebuah daftar pustaka di akhir tulisan mereka. Dengan sendirinya, mereka juga harus tahu bagaimana cara menulis daftar pustaka dengan benar apabila mereka membuat sebuah karya.
Sebuah karya yang menuliskan daftar pustaka akan bisa dilihat kembali apakah sumber aslinya berkaitan dengan karya tersebut. Sekaligus melalui daftar pustaka, pembaca bisa memperluas pengetahuannya dengan referensi tersebut yang ditulis di akhir karya.
Unsur Daftar Pustaka
Agar tahu bagaimana cara menulis daftar pustaka, maka Anda harus mengetahui terlebih dahulu unsur-unsurnya. Unsur yang paling penting yang harus dimasukkan ke dalam daftar pustaka antara lain sebagai berikut.
- Nama penulis, ditulis secara lengkap
- Judul buku, juga termasuk anak judulnya atau judul tambahan
- Data publikasi, meliputi nama penerbit, tahun terbit, dan di mana terbitnya buku tersebut. Jika perlu sertakan cetakan ke berapa.
- Untuk artikel atau tulisan di majalah, perlu ditulis juga nama pengarangnya, judul artikel, nama majalah, nomor, dan tahun terbit.
Fungsi Daftar Pustaka
Fungsi dari daftar pustaka berbeda dengan catatan kaki. Catatan kaki digunakan untuk menunjuk kepada sumber dari sebuah pernyataan yang digunakan pada tulisan. Dalam hal ini, catatan kaki lebih terperinci dengan menyebutkan sumber seperti penulis, judul buku, dan di halaman berapa sumber itu diambil.
Berbeda dengan itu, daftar pustaka lebih bersifat keseluruhan. Daftar pustaka memberikan informasi yang lengkap mengenai penulis, judul buku, tahun terbit, kota terbit, dan nama penerbit. Di sisi lain, daftar pustaka berfungsi sebagai pelengkap catatan kaki. Bila kita ingin melihat secara lengkap referensi yang tertulis pada catatan kaki, maka kita bisa mencarinya dalam daftar pustaka.
Penyusunan Daftar Pustaka
Cara menulis daftar pustaka tidaklah seragam, terutama diakibatkan oleh sifat bahan referensi itu. Cara penyusunan daftar pustaka untuk buku dan majalah tentu berbeda. Namun ada tiga pokok yang selalu harus dicantumkan: penulis, judul, dan data-data publikasi. Urutan cara menulis daftar pustaka pada umumnya adalah sebagai berikut.
Nama penulis. Tahun terbit. Judul buku. Kota terbit: Nama penerbit
Catatan urutan:
1. Jika nama penulis mempunyai dua kata, tulis kata terakhir dulu, pisahkan dengan tanda koma
2. Setelah nama pengarang, kemudian beri tanda titik untuk menuliskan tahun terbit
3. Judul buku ditulis dengan italic
4. Setelah judul, beri tanda titik, kemudian tulis kota terbit
5. Setelah kota terbit, beri tanda titik dua, kemudian tulis nama penerbit
Contoh Penulisan Daftar Pustaka
1. Satu pengarang
Sukono, Catur. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing
2. Dua atau tiga pengarang
Sukono, Catur dan Joko Susilo. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing
3. Banyak pengarang
Sukono, Catur, dkk. 2010. Desain Grafis. Jakarta: OK Publishing
4. Buku terjemahan
Havelar, Jack. 2010. Desain Grafis, terj. Catur Sukono. Jakarta: OK Publishing
5. Artikel dalam majalah atau sumber lain
Sukono, Catur. 2010. “Desain Grafis”, OK Majalah. Jakarta: OK Publishing
(Judul artikel diapit dengan tanda petik), (Nama yang dibalik hanya pengarang pertama saja, yang kedua dan ketiga – bila ada – ditulis tanpa dibalik.)
Sumber:
http://ytasapi.wordpress.com/2010/06/05/pengertian-fungsi-dan-jenis-kutipan/
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/34187/1/BMI-Kutipan.pdf
http://www.anneahira.com/cara-menulis-daftar-pustaka.htm