Kamis, 07 Oktober 2010
Variasi Berbahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, dan orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicaraan.
MACAM-MACAM RAGAM BAHASA
1.Ragam baku adalah ragam bahasa yang oleh penuturnya dipandang sebagai ragam yang baik. Ragam ini biasa dipakai dalam kalangan terdidik, karya ilmiah, suasana resmi, atau surat resmi.
2.Ragam cakapan (ragam akrab) adalah ragam bahasa yang dipakai apabila pembicara menganggap kawan bicara sebagai sesama, lebih muda, lebih rendah statusnya atau apabila topik pembicara bersifat tidak resmi.
3.Ragam hormat adalah ragam bahasa yang dipakai apabila lawan bicara orang yang dihormati, misalnya orang tua dan atasan.
4.Ragam kasar adalah ragam bahasa yang digunakan dalam pemakaian tidak resmi di kalangan orang yang saling mengenal.
5.Ragam lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
6.Ragam resmi adalah ragam bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.
7.Ragam tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur sampai pada sasaran secara visual.
CARA PENGUNGKAPAN
Ragam lisan adalah bahasa yang dianjurkan oleh pemakai bahasa. Kita dapat menemukan ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberikan sambutan, dan ceramah. Ragam lisan yang non standar , misalnya dalam percakapan antar teman , atau dalam kesempatan nonformal lainnya.
Kelebihan Ragam Bahasa lisan:
Di dalam ragam lisan unsur-unsur fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan. Unsur-unsur itu kadang-kadang dapat ditinggalkan. Hal ini disebabkan oleh bahasa yang digunakan itu dapat dibantu oleh gerak, mimik, pandangan, anggukan, atau intonasi.
a. Bahasa lisan lebih ekspresif,dmana mimik,intonasi,dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan.
b. Bunyi arbiter yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk bekomunikasi secara langsung.
c. Bahasa lisan merupakan bahasa yang primer
d. Dapat bekerja sama dan identifikasi diri
Kelemahan Ragam bahasa lisan:
Ragam lisan sangat terikat pada kondisi, situasi, ruang dan waktu. Apa yang dibicarakan secara lisan di dalam sebuah ruang kuliah, hanya akan berarti dan berlaku untuk waktu itu saja. Apa yang diperbincangkan dalam suatu ruang diskusi belum tentu dapat dimengerti oleh orang yang berada di luar ruang.
Ragam tulisan adalah bahas yang di tulis atau yang di cetak / tercetak. Ragam tulis pun dapat berupa ragam tulis yang standar mau pun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku – buku pelajaran, teks, majalah , surat kabar, poster, iklan. Sedangkan ragam nonstandar dapat kita temukan pada majalah remaja, iklan, atau poster.
Kelebihan Ragam Bahasa tulisan:
Ragam tulis tidak terikat oleh situasi, kondisi, ruang, dan waktu.
a. adanya kosa kata yang berpedoman.
b. adanya tanda baca dalam mengungkapan ide.
c. adanya ketepatan dalam pilihan kata.
Kelemahan Ragam bahasa tulisan:
Ragam tulis perlu lebih terang dan lebih lengkap daripada ragam lisan. Fungsi-fungsi gramatikal harus nyata karena ragam tulis tidak mengharuskan orang kedua berada di depan pembicara. Kelengkapan ragam tulis menghendaki agar orang yang “diajak bicara” mengerti isi tulisan itu. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku, majalah, dan surat kabar.
Fungsional ragam bahasa
Bisnis ragam bahasa yang digunakan dalam bisnis yaitu bahasa bisnis yang khas dalam dunia bisnis.
1. Bahasa yang digunakan haruslah dimegerti oleh pembisnis lainny
2. Menggunakan bahasa baku
Hukum Indonesia memiliki ciri-ciri bahasa keilmuan (menurut Moeliono 1974 dalam natabaya 2000) yakni:
1. lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan.
2. objektif dan menekan prassangka pribadi.
3. memberikan definisi yang cermat tentang nama,sifat,dan katagori yang diselidiki untuk menghindari kesimpangsiuran.
4. tidak beremosi dan menjauhi tafsiran yang bersensisi.
5. membakukan makna kata-katanya ,ungkapannya,dan gaya paparannya berdasarkan konvensi.
Sastra biasanya menggunakan kata – kata sastra dan bahasa indonsia yang baik.
Diksi adalah pemilihan kata dan gaya ekpresi. Bisa juga di artikan dengan enunsiasi kata seni berbicara jelas sehingga setiap kata dapat didengar dan di pahami. Istilah khusus adalah kata-kata yang pemakaiannya dan maknanya bersifat khusus dan terbatas pada suatu bidang tertentu.
Macam – macam makna:
a.Makna Leksikal dan makna Gramatikal.
b.Makna Referensial dan Nonreferensial.
c.Makna Denotatif dan Konotatif.
d.Makna Konseptual dan Makna Asosiatif.
e.Makna Kata dan Makna Istilah.
f.Makna Idiomatikal dan Peribahasa.
g.Makna Kias dan Lugas.
Relasi adalah hubungan makna yang menyangkut hal kesamaan makna (sinonim), kebalikan makna (antonim), kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi), kelebihan makna (redundansi) dan sebagainya.
1. Fungsi Perorangan.
Fungsi perorangan ini diuraikan berdasarkan kajian Halliday (1976).
Klasifikasi fungsi perorangan bahasa anak ada enam dan setelah lebih dari tiga tahun
bertambah satu lagi.
2. Fungsi Kemasyarakatan.
Fungsi kemasyarakatan bahasa menunjukkan peranan khusus suatu
bahasa dalam kehidupan bermasyarakat. Klasifikasi bahasa berdasarkan
fungsi kemasyarakatan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu berdasarkan
ruang lingkup dan bidang pemakaiannya.
3. Fungsi Kebudayaan.
Fungsi bahasa dalam kebudayaan adalah
(1) sarana perkembangan kebudayaan.
(2) jalur penerus kebudayaan, dan
(3) inventaris ciri-ciri kebudayaan.
Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan dan bahasalah yang
memungkinkan pengembangan kebudayaan (secara filogenetik). Dalam
hubungannya dengan perorangan, anggota kebudayaan, (secara
ontogenetic = terjadinya kebudayaan), seseorang belajar dan mengetahui
kebudayaan kebanyakan melalui bahasa, artinya seseorang belajar hidup
dalam suatu kebudayaan melalui dan dengan bantuan bahasa. Suatu
kebudayaan dilahirkan dalam perorangan kebanyakan dengan bantuan
bahasa.
4. Fungsi Pendidikan.
Fungsi pendidikan bahasa lebih banyak didasarkan pada tujuan
penggunaan bahasa dalam pendidikan dan pengajaran. Fungsi pendidikan
bahasa dibagi menjadi empat, yaitu fungsi integratif, instrumental, kultural,
dan penalaran.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar